Selasa, 25 November 2014

ORANG MU’MIN TIDAK KEKAL DALAM NERAKA



https://brotherhu.files.wordpress.com/2014/06/hell-7.jpg?w=448&h=309
            Dalam hadist yang shahih, ada keterangan yang jelas menyebutkan bahwa orang mu’min itu tidak akan kekal tersiksanya di dalam neraka.
            Apabila seorang mu’min itu melakukan dosa-dosa sampai berulang kali dan bertimbun-timbun dan belum lagi terbalas dengan diberinya hukuman had, sebagaimana yang ditetapkan dalam syari’at agama, tidak pula disusuli dengan taubat yang nasuha (tidak lagi mengulangi perbuatannya dan menyesal sekali karena berbuat itu), juga tidak terhapus dengan sebab

Agama dan Sekte-Sekte di Pulau Jawa

http://fc00.deviantart.net/fs71/f/2010/334/c/4/candi_sewu_by_alampramono-d33yu48.jpg
Seperti bangsa-bangsa lain, penduduk pulau jawa berkembang bersama alam. pada awalnya, penduduk Jawa merupakan bangsa pengembara di rimba belantara, dan berjuang mempertahankan hidupnya di tengah binatang dan alam yang masih buas. di tengah alam yang masih buas itulah orang Jawa mulai mempelajari pengaruh alam berupa cuaca panas dan dingin, hujan dan kekeringan, angin dan topan, terang dan gelap dan semua kekuatan yang terdapat di alam. dengan terus-menerus berjuang melawan alam, lambat laun penduduk di pulau Jawa dapat mengenal kekuatannya sendiri.

            Melalui pergaulannya dengan berbagai kekuatan alam, timbullah pemahaman di kalangan orang Jawa bahwa setiap gerakan, kekuatan dan kejadian di alam, disebabkan oleh makhluk-makhluk yang berada di sekitarnya. Pandangan ini disebut paham Animisme, yaitu paham yang meyakini adanya kekuatan roh atau kekuatan alam lainnya. Keyakinan terhadap kekuatan roh ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu

Kamis, 16 Januari 2014

Sejarah Perkembangan Fiqh



Terdapat perbedaan periodisasi fiqh di kalangan ulama fiqh kontemporer. Muhammad Khudari Bek (ahli fiqh dari Mesir) membagi periodisasi fiqh menjadi enam periode. Menurut Mustafa Ahmad az-Zarqa, periode keenam yang dikemukakan Muhammad Khudari Bek tersebut sesebenarya bisa dibagi dalam dua periode, karena dalam setiap periodenya terdapat ciri tersendiri. Periodisasi menurut az-Zarqa adalah sebagai berikut:

Selasa, 14 Januari 2014

KENYATAAN KEIMANAN



            Keimanan kepada Allah merupakan hubungan yang semulia-mulianya antara manusia dengan dzat yang Maha Menciptakannya. Sebabnya yang sedemikian ini ialah karena manusia adalah semulia-mulianya makhluq Tuhan yang menetap di atas permukaan bumi, sedang semulia-mulia yang ada di dalam tubuh manusia itu ialah hatinya dan semulia-mulia sifat yang ada di dalam hati adalah keimanan.
            Dari segi ini dapatlah kita maklumi bahwasannya mendapatkan petunjuk sehingga menjadi manusia yang beriman adalah seagung-agung kenikmatan yang dimiliki oleh

SISTEM AKHLAQ




            Perasaan akhlaq adalah perasaan semulajadi yang mana Allah menciptakan manusia bersama dengannya. Kerana itu manusia terdorong untuk menggemari setengah-setengah sifat kemanusiaan dan membenci setengah-setengah sifat yang lain. Perasaan ini, meskipun berbeza-beza dan berlebih kurang kadarnya di antara berbagai-bagai individu manusia, namun perasaan bersama (common sense) - tanpa memandang kepada individu secara perseorangan masih terus menghukum setengah-setengah sifat tingkah laku sebagai sifat-sifat yang baik, dan setengah-setengah sifat yang